Lima Tahun, Lima Perubahan

Dear P2Kafe-readers,

Ngga kerasa lima tahun sudah berlalu sejak saya terakhir mengisi entry di sini. Ibarat kafe, baru hari ini saya buka lagi gemboknya, wuahhh udah banyak jaring laba-laba di sana sini.. Jadi saya akan beberes dengan menceritakan satu per satu, nyicil, apa saja yang sudah terjadi di tim kita selama lima tahun terakhir.

Bisa dikatakan, ada lima perubahan–sebenernya sih buanyaaak perubahan, tapi biar berirama dengan judul, saya ringkas jadi “lima perubahan” aja deh, hehehe.. *agak-agak maksa ya nina* Continue reading

Istilah internet dalam bahasa Indonesia (baku)

Dear Rekans,

Image

image courtesy of cara-3a.blogspot.com

Selamat datang kembali buat kami. hehehe.. Sudah lama sekali saya tidak update ya. Maaf, baru sempatnya sekarang. Semoga ke depannya saya bisa menulis lagi, meski pendek-pendek, yang penting rutin ya? 🙂

Beberapa minggu terakhir, sejumlah kawan bertanya soal istilah internet dalam bahasa Indonesia baku. Maklum, meski sudah disosialisasikan sejak tahun 2004-an, istilah internet dalam bahasa kita memang tetap kurang populer. Mungkin hanya sedikit saja istilah yang lumayan akrab di telinga kita. Seperti tetikus untuk mouse, unggah untuk upload dan unduh untuk download.

“Nah, kalau update, bahasa Indonesianya apa?” tanya Pak Dedi, webmaster baru kami–ehm, jabatan baru tapi stok lama, hehehe..

Continue reading

Hebatnya Bahasa Jawa

Selamat malam, Indonesia.

Percayalah, postingan berikut ini bukan karangan saya. Sebenarnya ini saya copy paste dari seorang kawan (twit: @masunt). Meski saya bukan orang Jawa, tp postingan ini bikin saya tertawa geli, dan mengakui, betapa indahnya keragaman bahasa daerah di Indonesa!

Selamat membaca.. 🙂

Jebule boso jowo kuwi luwih ringkes timbang bahasa Inggris.
contone:

1) Walk slowly on the edge (side) of the road = MLIPIR

2) Falling backward and then hit own head = NGGEBLAK Continue reading

Mari Kembali!

raining

raining

Selamat sore, rekan-rekan semua..

Duh, malu saya, sudah lama sekali tidak mengisi blog ini. Malah kesannya blog ini hanya diisi setahun sekali. Hahahaha.. Maaf ya. Karena keterbatasan waktu (dan juga bahan pembicaraan, hihihi..) jadinya saya agak segan mampir dan mengisi blog ini..

Apa kabarnya??

Kabar kami baiiik! Alhamdulillah. Kami berharap rekan-rekan juga baik, sehat dan sejahtera, ya! Amiiin..

Hmm.. Kabar apa ya, yang bisa saya sharing saat ini. Saking banyaknya, sampai hilang semua rangkaian kalimat di kepala saya. #alasansaja

Rekans, saat saya menulis blog ini, cuaca di luar sedang dirundung hujan. Gerimis romantis, menurut saya. Bikin mengantuk. *ah ternyata, ujung-ujungnya itu* :p Tapi hujan (dan kantuk) ini membuat saya berpikir, semoga kita semua senantiasa disirami dengan rezeki, kesehatan dan semangat yang tak pernah luruh. Amiiin.. Continue reading

Pekerjaan Paling Melelahkan

Rekans, sudah lama saya tidak mengisi blog ini. Mohon maaf.. 😦

Langsung saja yaa. hehe..

Seorang kawan mengatakan, salah satu pekerjaan paling melelahkan di dunia adalah menjadi editor. Lelah otak. Lelah mata. Lelah batin. Begitu mereka bilang. Saya cuma nyengir. Maklum, saya sendiri adalah seorang editor.

“Bukankah sulit jadi editor atau redaktur? Lebih enak jadi reporter, kalau salah pun ada yang mengedit dan semua adalah tanggung jawab redaktur/editor,” ujar teman saya.
Saya mengangguk. Memang betul. Di dunia jurnalistik, tugas sebagai reporter biasanya “lari-lari” di lapangan, mengumpulkan data, kalau perlu ke TKP, lalu konfirmasi ke narasumber yang bersangkutan, bikin transkrip–kalau perlu nyontek dari teman reporter lain (haha..), ketik, selesai, pulang. Sisanya adalah tanggung jawab redaktur masing-masing desk.
Itu reporter pada umumnya. Saya ulangi, sambil di-bold tulisannya: REPORTER PADA UMUMNYA.
Lalu bagaimana reporter yang tidak pada umumnya?

Cerita Inspiratif

Pertama-tama, saya mohon maaf karena sudah lama sekali mengabaikan blog ini. Bukan maksud hati menyueki (duh, bahasa apa itu “menyueki”? :D) blog, apa daya mata sibuk memelototi tumpukan artikel di email, sambil mempublikasi 1 – 3 tulisan per hari di website.

Anyways, sebagai penghibur hati, izinkan saya berbagi satu cerita yang sangat menyentuh hati ini.. Selamat membaca..  Continue reading

Buka Puasa dengan Minuman Energi? Tunggu Dulu!

Beberapa kali saya melihat iklan minuman berenergi sepanjang Ramadhan tahun ini. Ada yang menyarankan meminumnya sebelum sahur, ada juga yang bilang, baik diminum untuk berbuka. Tapi, tepat nggak sih berbuka dengan minuman berenergi?–begitu yang ada di pikiran saya, saat melihat iklannya.

Kita telaah yuk..

Bukannya apa-apa, saya hanya teringat tata cara Rasulullah, SAW dalam berbuka. Menurut saya, cara Rasulullah, SAW sudah pasti yang paling baik dan patut diikuti oleh umatnya. Bagaimana sih adab Rasulullah, SAW berbuka puasa? Simpel: segelas air dan tiga butir kurma. Ingat sabda Rasulullah, SAW, “Berbuka-lah dengan yang manis.” Manis di sini maksudnya adalah buah kurma. Bukan teh botol lho, ya! Itu mah untuk kepentingan iklan aja.. 🙂

Continue reading